Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia S-1 ITN Malang Lolos Pendanaan Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) 2021
Malang, ITN.AC.ID – Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia Institut Teknoloi
Nasional (ITN) Malang lolos dan memperoleh pendanaan Program Merdeka
Belajar Kampus Merdeka (MBKM) pada Program Holistik Pembinaan dan
Pemberdayaan Desa (PHP2D) 2021, Direktorat Pembelajaran dan
Kemahasiswaan (Belmawa) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen
Dikti) Kemendikbud Tahun 2021.
PHP2D merupakan kegiatan
pemberdayaan masyarakat yang dilakukan mahasiswa melalui organisasi
mahasiswa baik Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan atau Lembaga Eksekutif
Mahasiswa untuk menumbuhkan rasa peduli dan berkontribusi dalam
masyarakat desa. Sehingga terbangun desa binaan yang aktif, mandiri,
berwirausaha, dan sejahtera. Dalam PHP2D mahasiswa juga bisa
mengembangkan soft skills dan menerapkan kebijakan Merdeka Belajar.
Himpunan
Mahasiswa Teknik Kimia ITN Malang melakukan pembinaan dan pemberdayaan
desa di Desa Panggungrejo, Kecamatan Gondanglegi, Kab Malang. Mereka
melakukan pemberdayaan dan pengembangan potensi hasil perkebunan buah
jeruk berbasis zero waste. Selain potensi tersebut, pemilihan lokasi
mengikuti aturan PHP2D yakni, kedekatan lokasi dengan kampus sejauh 32,7
km (maksimal jarak tempuh 2 jam atau maksimal radius 100 km dari
kampus).
“Kami melihat Desa Panggungrejo memiliki potensi (buah)
yang sangat melimpah. Tetapi sayangnya banyak masyarakat yang menjual
buah-buah tersebut di pohon seperti apa adanya. Padahal buah jeruk
sangat bermanfaat dan bisa diolah menjadi berbagai makanan,” jelas
Zabilla Wulandayani, Ketua Tim PHP2D Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia ITN
Malang, saat melakukan pertemuan bersama tim dan wartawan lewat Zoom
meeting, Senin (19/7/2021).
Melihat adanya potensi pasca panen
buah jeruk tersebut, maka Tim PHP2D Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia
mengusulkan empat program. Pertama, pengolahan daging buah jeruk menjadi
permen jelly. Kedua, buah jeruk yang sudah membusuk dan menjadi limbah
bisa dimanfaatkan menjadi pupuk organik cair (POC). Ketiga, kulit buah
jeruk yang biasanya dibuang bisa diolah menjadi minyak atsiri. Minyak
atsiri tersebut kedepannya dapat diaplikasikan menjadi lilin
aromaterapi. Keempat, mengolah limbah kulit jeruk menjadi bioetanol.
“Ke
empat program ini masuk dalam lingkup konsentrasi pada mata kuliah
Program Studi Teknik Kimia. Yaitu, limbah, minyak atsiri, bioetanol, dan
teknologi bahan makanan (TBM). Jadi, kami tidak terlalu kesulitan dalam
penelitian dan aplikasi nantinya,” kata Billa akrab disapa.
Tim
mahasiswa Teknik Kimia yang berjumlah 15 mahasiswa dari berbagai
angkatan ini makin bersemangat. Pangkalnya, 40 juta dana yang diusulkan
disetujui oleh Belmawa Ditjen Dikti. Mereka hanya memiliki waktu 3 bulan
untuk pembinaan dan pemberdayaan masyarakat di tengah pandemi dengan
aktivitas yang dibatasi. “Kesulitannya, ya hanya kondisi pandemi.
Apalagi sekarang PPKM, sehingga anggota tim tidak bisa bertemu langsung
dengan masyarakat. Harus menunggu hingga kondisi (PPKM) berakhir,” kata
mahasiswa asal Lombok ini.
Dari 4 program yang sudah diusulkan
tersebut, saat ini Tim PHP2D Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia masuk ke
tahap persiapan. Seperti menyiapkan semua alat dan bahan untuk pembuatan
keempat resep tersebut.
Sementara itu Dr. Nanik Astuti Rahman, ST, MT dosen pendamping PHP2D Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia menambahkan, saat ini tim yang dibimbingnya sedang menyusun modul yang akan dipakai dalam pelatihan, penyuluhan, dan pendampingan.
“Kami baru menyiapkan peralatan termasuk di dalamnya modul. Semua disusun oleh masing-masing tim, baik TBM, minyak atsiri, limbah, dan bioetanol. Untuk terjun ke lapangan, mungkin kami tunda sampai berakhirnya PPKM,” ujar Nanik. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)
![](https://kimia.itn.ac.id/wp-content/uploads/2021/07/himpunan-kimia1.jpeg)
Mahasiswa Teknik Kimia ITN Malang saat uji coba warna makanan di Laboratorium Teknologi Bahan Makanan (TBM). (Foto: Istimewa)